Langsung ke konten utama

Fuad Bawazier Sebut Mitos Papua Lumpuh Tanpa Freeport, Ini Kata Inalum


Detik.com, Jakarta - Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier memandang pernyataan tentang ekonomi Papua bisa lumpuh tanpa PT Freeport Indonesia (PTFI) hanya mitos. Lalu bagaimana menurut PT Indonesia Asahan Aluminium terkait hal itu?

Head of Corporate Communication Inalum Rendi Achmad Witular mengatakan, perseroan justru melihat kontribusi PTFI terhadap ekonomi Papua khususnya Mimika cukup besar.

"Ada di data BPS terlihat bahwa 90% sekian PDB-nya Mimika berasal dari operasional PTFI dan itu ada 300 ribu penduduk di sana," tuturnya kepada detikFinance, Jumat (27/7/2018).
Menurutnya dari data itu tercermin seberapa besar kontribusi PTFI terhadap Mimika. Sehingga menurutnya perekonomian Mimika akan terpengaruh jika tambang Grasberg berhenti beroperasi.

"Kalau aktivitas sana berhenti mau bagaimana. Pak Fuad sebagai mantan Menkeu harusnya lihat statistik dong, kalau perlu ke sana lihat," tambahnya.

Rendi menjelaskan, tambang Grasberg merupakan tambang terbesar dan terumit di dunia. Menurutnya dibutuhkan ahli seperti yang dimiliki PTFI yang sudah puluhan tahun beroperasi untuk memanfaatkan tambang tersebut.
"Menurut ahli tambang kalau berhenti kegiatan itu rubuh tambangnya. Kalau rubuh tidak bisa recovery, harus dari nol lagi, itu butuh berapa tahun? Kalau dari nol pendapatan negara terganggu ekonomi lokal terganggu," tambahnya.


Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier menilai, ekonomi Papua akan tetap hidup mesti PTFI hengkang. Menurutnya, ekonomi Papua lumpuh karena tidak ada Freeport hanya mitos.

"Itu kan mitos seperti ini harus diakhiri pasti orang Papua tersinggung seolah-olah tanpa Freeport nggak bisa hidup," kata dia di DPR RI Jakarta, Kamis (26/7/2018).

Fuad menjelaskan, penghasilan utama PTFI akan lari ke luar negeri dimiliki oleh asing. Lalu, pendapatan sub kontraktor akan balik ke Jakarta karena sebagian pemiliknya dari Jakarta.

Penulis : Danang Sugianto
Sumber: detik.com

Komentar